Foto Bugil pembantu horny ini adalah foto pembantu di rumah iparku. Pembantu ini sudah bekerja di rumah iperku selama 6 bulan, cuma selama ini aku tidak tahu kalau dia sebenarnya cewek bispak juga. Hal itu baru aku ketahui saat aku pergi ke rumah iparku mengantarkan titipan istriku. Saat itu aku pikir iparku ada dirumah, jadi belum terbesit ada pikiran kotor dalam otaku.
Saat aku ketok pinta rumah iparku, tak ada jawaban dari dalam, aku ulangi lagi hingga aku putuskan menghubungi HP iparku. Disitu aku baru tahu kalau iparku bersama istrinya sedang pergi kondangan. “Mas titip aja di Yanti, aku sama istri lagi kondangan, baru aja aku keluar rumah mungkin kembali agak malam” begitu sahut iparku di telepon.Aku ulangi mengetok pintu rumah sambil memanggil nama Yanti, pembantu iparku asal jawa. Selang tak beberapa lama aku lihat Yanti datang tergopoh hanya mengenakan handuk menutupi tubuhnya seraya membukakan aku pintu.
“Ya om, ma’af Yanti tadi lagi mandi” celetuk Yanti. “Oh iya… saya tadi udah telepon dia” kataku sambil masuk ke dalam rumah.
“Kamu lanjutin aja dulu mandinya, saya tunggu di kamar tamu” ucapku melihat Yanti masih mengenakan handuk menutupi kemolekan tubuhnya.
Pikiran kotor mulai melintas di kepalaku, berhubung rumah lagi sepi pikirku. Aku pun mengunci pintu rumah dari dalam sedangkan Yanti nampaknya sudah melanjutkan mandinya yang tertunda di kamar mandi.
Aku pun memberanikan diri mengetuk pintu kamar mandi dengan alasan kebelet mau pipis. Yanti agaknya terkejut saat aku ketuk pintu kamar mandi, kembali dia mengenakan handuk membuka pintu kamar mandi.
“Ma’af Yan, aku kebelet banget, mau kencing” kataku saat Yanti membukakan sedikit pintu kamar mandi. Aku pun menerobos masuk ke dalam kamar mandi seraya membuka resleting lalu pipis.
Aku sengaja memperlihatkan kontol ku di depan Yanti yang mukanya memerah karena malu. Yanti seperti orang shock, tidak mampu berkata – kata selain melongo memandangi kontolku.
Sejurus kemudian aku pun keluar, Yanti masih tampak melongo di pojok kamar mandi.
Tak berselang 10 menit kemudian, Yanti pun keluar dari kamar mandi dan menuju kamarnya hanya dengan mengenakan handuk saja.
Aku tunggu – tunggu, Yanti belum juga keluar dari kamarnya, keluar pula niat jahat mendobrak kamar tidur Yanti lalu memperkosanya. Saat aku mengendap mendekati kamar tidur dia, aku mendengar suara desahan halus dari kamarnya. Aku pun girang, rupanya Yanti menjadi horny karena adegan di kamar mandi tadi.
Melihat ada kesempatan emas, aku mengetuk kamar tidur Yanti, dia seperti nya gugup menjawab “Sebentar Om… saya pakai baju dulu…”
“Buka pintu sebentar saja” rayuku. Yanti pun membukakan pintu kamar dan menutupi tubuhnya dengan handuk. Rupanya benar kalau yanti mastubasi setelah datang dari kamar mandi.
Saat pintu sudah dibuka, aku pun memaksa masuk ke kamar Yanti seraya memeluk dia, awalnya dia sedikit memberontak. Namun saat aku kecup bibirnya, tiba – tiba tanganya memeluk tubuhku hingga handuk yang tadinya menutupi tubuhnya terlepas dan jatuh ke lantai.
Yanti pun cukup agresif membalasa ciumanku, bahkan saat aku menggoyang pinggangku, dia pun lebih erat memeluku.
Aku dan Yanti sudah tidak mempedulikan pintu kamar yang belum terkunci, aku tarik Yanti ke atas tempat tidur hingga dia menindih tubuhku.
Yanti mulai menduduki pahaku yang saat itu masih berpakain lengkap, dengan sedikit histeris dia bergoyang diatas kontolku yang sudah tegang semenjak tadi.
Rupanya kontolku yang tertutup jeans cukup membuat memek yanti bahas hingga cairan nafsu memek dia membasahi celanaku.
Melihat suasana yang sudah panas, aku pun segera melepas semau pakaianku lalu berbaring diatas tempat tidur seperti sebelumnya.
Dengan cekatan Yanti kembali duduk mengangkang diatas tubuhnya, dengan pelan tapi pasti dia memasukan kontolku ke dalam memeknya.
Saat seluruh kontolku sudah memasuki memeknya, Yanti dengan gesit mulai bergoyang, dari goyangan yang pelan namun pasti hingga goyangan kencang tak terkontrol.
Tak berselang 20 menit kemudian, goyangan Yanti semakin keras dan cepat, mukanya tambah merah, mulutnya berdesah sambil berkata – kata yang tak jelas aku dengar.. sepertinya dia berdesah “uhhh,,, oohhh,,, uhhhh… ooohhhh,,,,” hingga akhirnya dia berteriak agak kencang “Massss…………..” sambil mencengkram lenganku saat sperma hangat kontolku membasahi dinging memeknya…
Tuntaslah sudah hasrat kami berdua dalam hitungan kurang dari setengah jam. Yanti sepertinya cukup puas dengan permainan tadi.
Setelah itu aku jadi rutin singgah di rumah iparku terutama di siang hari saat kedua iparku bekerja, otomatis rumah kosong dan kami bisabercinta lagi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar